Langsung ke konten utama

KONSEP DASAR KEPERAWATAN tentang Komunikasi Efektif

Sebagai makhluk sosial yang selalu berhubungan dengan orang lain maka komunikasi adalah salah satu sarana untuk terkoneksi dengan orang disekeliling kita. Ada komunikasi yang bersifat verbal dan ada pula yang bersifat non verbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang terjadi dengan berbicara pada orang lain sedangkan non verbal adalah komunikasi yang terjadi melalui perantara atau media. Dalam komunikasi verbal maka sangat penting untuk bisa menyusun kata-kata yang keluar dari mulut kita menjadi sebuah informasi yang dapat dimengerti, berguna dan menarik bagi orang lain. Komunikasi yang jelas akan membuat orang lain memperhatikan dan menghargai apa yang kita bicarakan inilah yang dimaksud komunikasi efekttif.

Kemampuan komunikasi seseorang dengan orang lain berbeda-beda baik dari cara bicara, nada, irama yang akan memberi makna yang berbeda-beda pula. Dalam pengembangan kepribadian diperlukan kemampuan berkomunikasi dari manusia sehingga mempunyai fasilitas untuk mengeluarkan keinginan dalam hati yang berbentuk suara atau .pembicaraan

A. Pengertian Komunikasi

Komunikasi merupakan kegiatan dalam menyampaikan informasi yang berarti. Komunikasi memerlukan pengirim, pesan, dan penerima pesan yang dituju, meskipun terkadang penerima tidak perlu hadir, namun tetap menyadari dan memahami maksud pesan yang dikirimkan pengirim.

Komunikasi mensyaratkan bahwa pihak-pihak yang berkomunikasi berbagi area kesamaan komunikatif. Proses komunikasi dikatakan lengkap sekali jika penerima telah memahami pesan dari pengirim. Lebih luas lagi praktek komunikasi dalam pengembangan kepribadian membutuhkan cara khusus sehingga tercapai komunikasi yang efektif yang diperlukan dalam membentuk kepercayaan diri seseorang. Namun begitu komunikasi tidak selalu lancar. Adakalanya harus terhenti atau gagal dilanjutkan karena beberapa hambatan.

Menurut Ron Ludlow & Fergus Panton, ada hambatan-hambatan yang menyebabkan komunikasi tidak efektif yaitu:

  1. Status effect → Adanya perbedaaan pengaruh status sosial yang dimiliki setiap manusia. Misalnya karyawan dengan status sosial yang lebih rendah harus tunduk dan patuh apapun perintah yang diberikan atasan. Maka karyawan tersebut tidak dapat atau takut mengemukakan aspirasinya atau pendapatnya.
  2. Semantic Problems → Faktor semantik menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaanya kepada komunikan. Demi kelancaran komunikasi seorang komunikator harus benar-benar memperhatikan gangguan sematis ini, sebab kesalahan pengucapan atau kesalahan dalam penulisan dapat menimbulkan salah pengertian (misunderstanding) atau penafsiran (misinterpretation) yang pada gilirannya bisa menimbulkan salah komunikasi (miscommunication). Misalnya kesalahan pengucapan bahasa dan salah penafsiran seperti contoh: pengucapan demonstrasi menjadi demokrasi, kedelai menjadi keledai dan lain-lain pendapatnya.
  3. Perceptual distorsion → Perceptual distorsion dapat disebabkan karena perbedaan cara pandangan yang sempit pada diri sendiri dan perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang sempit terhadap orang lain. Sehingga dalam komunikasi terjadi perbedaan persepsi dan wawasan atau cara pandang antara satu dengan yang lainnya.
  4. Cultural Differences → Hambatan yang terjadi disebabkan adanya perbedaan kebudayaan, agama dan lingkungan sosial. Dalam suatu organisasi terdapat beberapa suku, ras, dan bahasa yang berbeda. Sehingga ada beberapa kata-kata yang memiliki arti berbeda di tiap suku. Seperti contoh: kata “jangan” dalam bahasa Indonesia artinya tidak boleh, tetapi orang suku jawa mengartikan kata tersebut suatu jenis makanan berupa sup.
  5. Physical Distractions → Hambatan ini disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik terhadap proses berlangsungnya komunikasi. Contohnya: suara riuh orang-orang atau kebisingan, suara hujan atau petir, dan cahaya yang kurang jelas.
  6. Poor choice of communication channels → Adalah gangguan yang disebabkan pada media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari misalnya sambungan telephone yang terputus-putus, suara radio yang hilang dan muncul, gambar yang kabur pada pesawat televisi, huruf ketikan yang buram pada surat sehingga informasi tidak dapat ditangkap dan dimengerti dengan jelas.
  7. No Feed back → Hambatan tersebut adalah seorang sender mengirimkan pesan kepada receiver tetapi tidak adanya respon dan tanggapan dari receiver maka yang terjadi adalah komunikasi satu arah yang sia-sia. Seperti contoh: Seorang manajer menerangkan suatu gagasan yang ditujukan kepada para karyawan, dalam penerapan gagasan tersebut para karyawan tidak memberikan tanggapan atau respon dengan kata lain tidak peduli dengan gagasan seorang manajer.

B. Strategi Komunikasi Efektif Dalam Mengembangkan Diri

Saat berkomunikasi jangan biarkan stress dan pikiran negative mengubah anda menjadi murung, tetaplah gembira dengan latihan kepribadian berikut ini:

  1. Tetaplah tersenyum
  2. Pandai mengontrol diri 
  3. Tetap berkomunikasi 
  4. Rasakan perasaan orang
  5. Miliki rasa humor

C. Tehnik Komunikasi Menurut Ahli

Dalam proses komunikasi tiap klien/komunikan/penerima pesan tidak sama dalam menerima pesan/informasi, oleh karena itu diperlukan penerapan tehnik berkomunikasi yang berbeda pula.

Tehnik komunikasi berikut ini merupakan komunikasi terbaik, menurut Shives (1994), Stuart & Sundeen (1950) dan Wilson & Kneisl (1920), yaitu:

1. Mendengarkan dengan Penuh Perhatian

Berusaha mendengarkan dengan penuh perhatian merupakan upaya untuk mengerti seluruh pesan verbal dan non-verbal yang sedang dikomunikasikan. Ketrampilan mendengarkan sepenuh perhatian adalah dengan:

  • Pandang klien ketika sedang bicara
  • Pertahankan kontak mata yang memancarkan keinginan untuk mendengarkan
  • Sikap tubuh yang menunjukkan perhatian dengan tidak menyilangkan kaki atau tangan
  • Hindarkan gerakan yang tidak perlu
  • Anggukan kepala jika klien membicarakan hal penting atau memerlukan umpan balik
  • Condongkan tubuh ke arah lawan bicara.

2. Menunjukkan Penerimaan

Menerima tidak berarti menyetujui. Menerima berarti bersedia untuk mendengarkan orang lain tanpa menunjukkan keraguan atau tidak setuju. Tentu saja sebagai perawat kita tidak harus menerima semua perilaku klien. Perawat sebaiknya menghindarkan ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang menunjukkan tidak setuju, seperti mengerutkan kening atau menggelengkan kepala seakan tidak percaya.

3. Menanyakan Pertanyaan yang Berkaitan

Tujuan perawat bertanya adalah untuk mendapatkan informasi yang spesifik mengenai klien. Paling baik jika pertanyaan dikaitkan dengan topik yang dibicarakan dan gunakan kata-kata dalam konteks sosial budaya klien. Selama pengkajian/pengumpulan data ajukan pertanyaan secara berurutan.

4. Mengulang Ucapan Klien dengan Menggunakan Kata-kata Sendiri

Dengan mengulang kembali ucapan klien, perawat memberikan umpan balik sehingga klien mengetahui bahwa pesannya dimengerti dan mengharapkan komunikasi berlanjut. Namun perawat harus berhati-hati ketika menggunakan metode ini, karena pengertian bisa rancu jika pengucapan ulang mempunyai arti yang berbeda.

5. Klarifikasi

Apabila terjadi kesalah pahaman, perawat perlu menghentikan pembicaraan untuk mengklarifikasi dengan menyamakan pengertian, karena informasi sangat penting dalam memberikan pelayanan keperawatan. Agar pesan dapat diterima dengan benar, perawat perlu memberikan contoh yang konkrit dan mudah dimengerti klien.

6. Memfokuskan

Metode ini dilakukan dengan tujuan membatasi bahan pembicaraan sehingga lebih spesifik dan dimengerti. Perawat tidak seharusnya memutus pembicaraan klien ketika menyampaikan masalah yang penting, kecuali jika pembicaraan berlanjut tanpa informasi yang baru.

7. Menyampaikan Hasil Observasi

Perawat perlu memberikan umpan balik kepada klien dengan menyatakan hasil pengamatannya, sehingga dapat diketahui apakah pesan diterima dengan benar. Menyampaikan hasil pengamatan perawat sering membuat klien berkomunikasi lebih jelas tanpa harus bertambah memfokuskan atau mengklarifikasi pesan.

8. Menawarkan Informasi

Tambahan informasi yang memungkinkan penghayatan yang lebih baik bagi klien terhadap keadaanya. Memberikan tambahan informasi merupakan pendidikan kesehatan bagi klien. Selain ini akan menambah rasa percaya klien terhadap perawat. Apabila ada informasi yang ditutupi oleh dokter, perawat perlu mengklarifikasi alasannya. Perawat tidak boleh memberikan nasehat kepada klien ketika memberikan informasi, tetapi memfasilitasi klien untuk membuat keputusan.

9. Diam

Diam memberikan kesempatan kepada perawat dan klien untuk mengorganisir pikirannya. Penggunaan metode diam memerlukan ketrampilan dan ketetapan waktu, jika tidak, maka akan menimbulkan perasaan tidak enak. Diam memungkinkan klien untuk berkomunikasi terhadap dirinya sendiri, mengorganisir pikirannya, dan memproses informasi. Diam memungkinkan klien untuk berkomunikasi terhadap dirinya sendiri, mengorganisir pikirannya, dan memproses informasi. Diam.

terutama berguna pada saat klien harus mengambil keputusan

10. Meringkas

Meringkas adalah pengulangan ide utama yang telah dikomunikasikan secara singkat. Metode ini bermanfaat untuk membantu topik yang telah dibahas sebelum meneruskan pada pembicaraan berikutnya. Meringkas pembicaraan membantu perawat mengulang aspek penting dalam interaksinya, sehingga dapat melanjutkan pembicaraan dengan topik yang berkaitan.

11. Memberikan Penghargaan

Memberi salam pada klien dengan menyebut namanya, menunjukkan kesadaran tentang perubahan yang terjadi menghargai klien sebagai manusia seutuhnya yang mempunyai hak dan tanggung jawab atas dirinya sendiri sebagai individu. Salam menunjukkan betapa perawat peduli terhadap orang lain dengan bersikap ramah dan akrab.

12. Menawarkan Diri

Klien mungkin belum siap untuk berkomunikasi secara verbal dengan orang lain atau klien tidak mampu untuk membuat dirinya dimengerti. Sering kali perawat hanya menawarkan kehadirannya, rasa tertarik, tehnik komunikasi ini harus dilakukan tanpa pamrih.

13. Memberi Kesempatan kepada Klien untuk Memulai Pembicaraan

Memberi kesempatan pada klien untuk berinisiatif dalam memilih topik pembicaraan. Biarkan klien yang merasa ragu-ragu dan tidak pasti tentang peranannya. Dalam interaksi ini perawat dapat menstimulasinya untuk mengambil inisiatif dan merasakan bahwa ia diharapkan untuk membuka pembicaraan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indonesia emas

 materi 3 Diah satyani sumarsih,msc. Mewujudkan indonesia emas Eequality:bantuan yang sesuai dengan kebutuhan Equality /kesetaraan:diberikan bantuan yang setara  " PERINSIP YANG TIDAK BISA DIHILANGKAN" 1.saling mempunyai koneksi dan relasi 2.berhubungan dengan bumi KETENTUAN NEGARA 1.one billion:more people benerfiling form 2.gugus pulau yang tidak bisa diakses

PROSES PELAYANAN KESEHATAN

  PROSES PELAYANAN KESEHATAN Penularan dan penyebaran virus corona antar manusia sangatlah cepat, termasuk penyebaran di Indonesia. Pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk menekan penyebaran virus ini. COVID-19 disebabkan oleh SARS-CoV-2, yaitu kelompok virus corona yang menginfeksi sistem pernapasan. Cara pencegahan yang terbaik dengan menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan terinfeksi virus corona. Pemeriksaan kesehatan rutin merupakan layanan kesehatan guna pencegahan klinis yang biasanya diberikan dokter ke pasien. Tujuan utama dari Medical Check Up adalah untuk menyaring orang-orang yang berisiko memiliki permasalahan kesehatan. Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) merupakan salah satu perguruan tinggi swasta di kota Surabaya. UNUSA memiliki pegawai yang memiliki risiko permasalahan kesehatan karena sering mengalami paparan zat yang mengganggu kesehatan. Selain itu kelompok pegawai ini merupakan kelompok ya

Tugas essay minimal 500 kata tentang Epinephrine

Epinephrine Pengertian Epinephrine Epinephrine atau adrenalin adalah obat untuk mengatasi syok anafilaktik akibat reaksi alergi berat. Syokanafilaktik yang tidak mendapatkan penanganan yang tepat akan sangat membahayakan nyawa. Selainitu, epinephrine juga digunakan pada tindakan resusitasi jantung paru (RJP). Cara kerja Epinephrine Epinephrine bekerja dengan cara melemaskan otot-otot saluran pernapasan dan meningkatkan ketegangan pada pembuluh darah. Obat ini bekerja dengan cepat untuk memicu kerja jantung, meningkatkan tekanan darah, melegakan pernapasan, meredakan ruam, dan mengurangi pembengkakan di wajah, bibir, dan tenggorokan. Peringatan Sebelum Menggunakan Epinephrine Epinephrine hanya dapat diberikan oleh dokter di rumah sakit. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan obat ini, antara lain: Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Epinephrine tidak boleh diberikankepada pasien yang alergi terhadap obat ini. Epinephr