Epinephrine
Epinephrine atau
adrenalin adalah obat untuk mengatasi syok anafilaktik akibat reaksi alergi
berat. Syokanafilaktik yang tidak mendapatkan penanganan yang tepat akan sangat
membahayakan nyawa. Selainitu, epinephrine juga digunakan pada tindakan
resusitasi jantung paru (RJP).
Cara kerja Epinephrine
Epinephrine bekerja dengan cara melemaskan otot-otot saluran pernapasan dan meningkatkan ketegangan pada pembuluh darah. Obat ini bekerja dengan cepat untuk memicu kerja jantung, meningkatkan tekanan darah, melegakan pernapasan, meredakan ruam, dan mengurangi pembengkakan di wajah, bibir, dan tenggorokan.
Peringatan Sebelum Menggunakan Epinephrine
Epinephrine hanya dapat diberikan oleh
dokter di rumah sakit. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum
menggunakan obat ini, antara lain:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang
Anda miliki. Epinephrine tidak boleh diberikankepada pasien yang alergi
terhadap obat ini.
- Epinephrine dapat diberikan sebagai
pertolongan pada kondisi gawat darurat dan mengancamnyawa. Dokter akan
melakukan pemantauan ketat terhadap kondisi pasien selama dan
sesudahpenyuntikan epinephrine.
- Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat
penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti penyakit jantung koroner, gangguan irama
jantung, atau kardiomiopati, tekanan
darah tinggi, atau angina pektoris.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang
menderita penyakit ginjal, penyakit tiroid, diabetes, depresi, penyakit Parkinson, asma, atau pheochromocytoma.
- Jangan mengemudikan kendaraan atau melakukan
aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan, pusing.setelah menggunakan epinephrine,
karena obat ini bisa menyebabkan
- Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi
obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil,
menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, efek samping yang lebih
serius, atau overdosis setelah menggunakan obat ini.
Dosis dan
Aturan Pakai Epinephrine
Berikut ini adalah dosis epinephrine untuk orang
dewasa dan anak-anak berdasarkan tujuan penggunaanya:
Tujuan: Menangani syok anafilaktik
- Dewasa: Dosis 0,5 mg, diberikan melalui
suntikan otot (intramuskular/IM), setiap 5 menit hingga ada tanda-tanda
pemulihan kondisi pasien dari syok anafilaktik, atau 0,5 mg melalui
suntikan di pembuluh darah (intravena/IV), dengan suntik perlahan hingga
kondisi membaik.
- Anak-anak: Dosis 0,01 mg/kgBB, diberikan
melalui suntikan di otot (intramuskular/IM) atau suntikan di pembuluh
darah (intravena/IV).
Tujuan:
Tindakan bantuan hidup dasar dan
resusitasi jantung paru (RJP)
- Dewasa: Dosis 1 mg, diberikan melalui suntikan
ke pembuluh darah (intravena/IV), dapat diulangi setiap 2–3 menit hingga
kondisi pasien mulai pulih dan denyut jantung normal kembali.
- Anak-anak: Dosis 0,01 mg/kgBB, diberikan melalui suntikan ke pembuluh darah (intravena/IV), dapat diulangi setiap 2–3 menit sekali hingga kondisi pasien mulai pulih dan denyut jantung normal kembali.
Cara Menggunakan Epinephrine dengan Benar
Dokter atau tenaga medis akan memberikan epinephrine dengan cara disuntikan secara IV/intravena atau IM/intramuskular. Dosis penyuntikan epinephrine akan disesuaikan dengan kondisi pasien. Jika kondisi pasien sudah membaik setelah diberikan epinephrine, pasien akan mendapatkan penanganan lanjutan oleh dokter. Selama menjalani pengobatan dengan epinephrine, ikuti anjuran dokter agar pengobatan lebih efektif.
Interaksi Epinephrine dengan Obat Lain
Berikut ini adalah sejumlah efek
interaksi yang dapat terjadi apabila menggunakan epinephrine bersama obat lain:
- Peningkatan risiko terjadinya gangguan irama
jantung (aritmia) atau hipertensi jika digunakan bersama gas halothane, penghambat beta, penghambat alfa,
obat-obatan vasokonstriktor atau vasopressor, obat antihipertensi, penghambat saraf adrenergik,
obat antidepresan trisiklik,
atau obat glikosida jantung
- Peningkatan risiko terjadinya hipotensi yang berat jika digunakan dengan clozapine, pimozide, atau haloperidol
- Penurunan efektivitas dari obat antidiabetes,
seperti acarbose, insulin, atau metformin
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping
yang fatal jika digunakan dengan ergotamine.
Efek Samping dan Bahaya Epinephrine
Dokter akan melakukan pengawasan ketat
selama dan sesudah penyuntikan epinephrine. Beberapa efek samping yang dapat
muncul setelah menggunakan epinephrine suntik adalah:
- Keringat yang berlebihan
- Mual atau muntah
- Gelisah atau cemas
- Pusing
- Napas terasa berat
- Lemas
- Sakit kepala
- Gemetar
- Pucat
- Bengkak, merah, atau nyeri di area suntikan
Ditinjau oleh: Dr. Merry Dame Cristy Pane
Komentar
Posting Komentar